Sabtu, 20 Februari 2010

Jalan-jalan di Jalan Surabaya

Yup Jl. Surabaya di Jakarta Pusat memang salah satu alternatif untuk mencari barang yang sedang kita cari, terutama seperti pernak-pernik, hiasan atau pajangan untuk di rumah. Selain itu kita juga bisa dapetin tas, frame kacamata, koper dengan harga yang cukup miring. Hal ini sudah saya buktikan sendiri, jadi beberapa hari yang lalu saya berniat untuk membeli tongkat yang ada ukiran dengan bentuk Naga atau Garuda. Iseng-iseng saya chek harga dulu di salah satu Mall, memang ada tongkat unik tapi gak ada ukiran dipegangannya, harganya juga Rp.140.000,-. Dengan harga segitu saya hanya mendapat satu tongkat dengan bahan kayu biasa, emm.. saya rasa sih memang kayu biasa cause enteng banget.

Akhirnya saya memutuskan untuk mencari tongkat yang saya maksud di Jl. Surabaya, kebetulan abang saya juga mau cari tas dan frame kacamata jadi kita kesana berdua. Karena sudah lama tidak menggunakan jasa Trans Jakarta jadi kita memilih untuk naik Trans Jakarta dan turun halte Bunderan Hotel Indonesia untuk melanjutkan naik bus umum ke Jl. Surabaya.


Sesampainya di Jl. Surabaya kita tidak langsung memburu barang yang kita cari, melainkan kita istirahat dulu salah satu cafe, yaitu Cali Deli. Cafe yang mengusung tema Negara Vietnam ini sangat menarik untuk dikunjungi. Bertempat persis berhadapan dengan kios-kios penjual tas di Jl. Surabaya, cafe ini memiliki gerbang yang mungil, tapi makanan dan minumannya sangat bercitra rasa tinggi. Lalu kami memesan BBQ Sandwich, ketan dengan saus durian dan saya memilih ice coffee sebagai penyegar dahaga.



Banyaknya tanaman di cafe ini menjadikan udara lebih terasa sejuk, nuansa klasik juga lumayan didapat pada cafe ini, serta pelayanannya sangat ramah membuat kita tidak bosan mengunjungi cafe ini. Wah.. pokoknya cafe ini benar-benar bisa jadi tempat kongkow-kongkow yang enak deh.

Setelah menghabiskan semua makanan, kita langsung menjelajahi satu per satu kios yang ada di Jl.Surabaya. Tujuan pertama adalah mencari tongkat yang ada ukirannya. Nah.. tipsnya adalah:
  • Santai saja, alias jangan terburu-buru untuk membeli barang bila telah menemukannya. Kenapa? Karena kios yang menjual barang-barang kuno dan antik sangat banyak, bisa sampai 100 kios lebih dan harganya juga sangat bervariatif.
  • Jangan to the point, jadi pas masuk ke salah satu kios ya lihat-lihat yang lain dulu. Ya kita pura-pura gak cari barang yang penting, jadi harga pembukanya gak terlalu tinggi.
  • Wajib pinter-pinter menawar harga barang yang kita mau.
  • Waktunya harus tepat, biasanya semakin pagi atau semakin sore bisa lebih murah.
  • Kalau bawa mobil pribadi lebih baik parkirnya agak jauh, jadi bisa dapet penawaran yang lebih miring.


Jika ada teman-teman yang belum pernah belanja di Jl. Surabaya wajib untuk coba. Barangnya ok dan harganya miring, untuk tongkat kayu dengan pegangan yang polos (tanpa ukiran) saya bisa dapet Rp.55.000,- saja. Mantab kan? Padahal kalau saya beli di Mall bisa Rp.140.000,- jadi sangat besar banget selisihnya. Akhirnya setelah menghampiri berpuluh-puluh kios saya mendapatkan sepasang tongkat dengan ukiran kepala Naga dan berbahan dari tulang, pertamanya dijual Rp.650.000,- sepasang dan setelah tawar menawar terjadi saya membawa pulang sepasang tongkat itu dengan harga Rp.300.000,- (@Rp.150.000,-).


Selain tongkat yang berbahan dasar tulang itu, saya juga beli tongkat berbahan kayu jati dengan berbentuk ukiran Naga pada pegangannya. Untuk tongkat yang ini lebih murah lagi, Rp.120.000,- saja. Jika dibandingkan dengan tongkat yang dijual di Mall ini juga lebih murah, ukirannya lebih bagus dan bahannya lebih mantab.



Begitupula dengan abang saya, dia juga berhasil mendapatkan tas selempang dan frame kacamata dengan harga yang sangat miring. Jadi kalau teman-teman mau cari pernak-pernik atau pajangan yang klasik-klasik silakan kunjungi Jl.Surabaya. Apa-apa aja yang ada kurang lebihnya ini:
  • Tongkat mulai yang berbahan kayu, tulang, gading sampai yang ada pedangnya.
  • Keris.
  • Radio-radio klasik yang oke banget (masih bisa nyala lho..).
  • Jam mulai yang gede itu sampai weaker juga ada (yang jelas klasik tapi kualitas ok).
  • Kamera-kamera kuno.
  • Piringan hitam.
  • Pernak-pernik seperti handle pintu kuno, beraneka ragam patung (ex: patung garuda), guci-guci kuno, bel pintu.
  • Batik lawas.
  • Tas mulai tas selempang, tas laptop sampai koper dan brankas juga ada (biasanya yang ini pilihannya baru tapi KW atau lama tapi asli).
  • Frame kacamata dan jam tangan (kalau yang ini barang baru bro..).
  • Masih banyak lagi deh..

Ketika sudah mendapatkan semua barang yang kita cari baru mulai terasa lapar lagi, akhirnya dengan hanya uang delapan ribu perak kita pergi naik Bajaj ke Mall Menteng Huis di kawasan Cikini. Di sana kita memilih restoran H.E.M.A. sebagai penutup perjalanan kali ini. Sesuai dengan temanya Dutch Cuisine & Holland Atmosphere, resto yang satu ini menjadi sangat unik dan menawan. Pelayannya memakai kostum ala Negeri Belanda, seting tempatnya juga dipenuhi oleh foto-foto Negeri Belanda, serta bunga tulip yang menghiasi seisi ruangan dan yang juga unik adalah alunan musik keroncong atau lagu Indonesia zaman dulu tapi dinyanyikan oleh orang Belanda (ada pula lagu seperti nina bobo, burung kakak tua dan lain sebagainya). Untuk menghilangkan rasa lelah memang tempat ini bisa dijadikan andalan.



Oke itu tadi kisah saya diperjalanan kali ini, jadi kalau teman-teman mau cari barang-barang antik, tas atau yang lainnya dengan harga miring silakan datang ke Jl. Surabaya. Untuk sekedar kumpul bersama kawan-kawan atau keluarga bisa pilih, Cali Deli di kawasan Jl. Surabaya atau H.E.M.A di kawasan Cikini. Keduanya punya tempat dengan suasana yang unik, makanan & minuman yang enak dan tentunya harganya juga terjangkau. Selamat berbahagia di Indonesia.